Selamat Datang!!

Mahasiswa Jalur SBMPTN-SNMPTN 2017 di Ilmu Tanah, FP-USK

Download Materi Kuliah

Download Materi kuliah'mu yang belum dimiliki disini. Semoga bisa membantu. Selamat Belajar. Semangat!

Beberapa Kegiatan Kita

Inilah beberapa kegiatan yang telah diadakan dan dikuti oleh anak-anak ilmu tanah dengan mengatasnamakan HIMAILTA!

Beginilah Kondisi Himpunan Kita

Inilah tampilan pada beberapa bagian dari sekretariat Himailta tahun 2016...

Daftar Member HIMAILTA

Ayo daftar sebagai member HIMAILTA sekarang disini...

Program Studi Ilmu Tanah Kembali Aktif

Program studi ilmu tanah aktif kembali.. baca selengkapnya...

Selasa, 08 Oktober 2013

Praktikum BIODAS



1. Download Contoh Cover
     Silahkan Klik, DISINI


LINK DIATAS SALAH. MOHON MAAF YANG SEBESAR-BESARNYA KAMI SALAH UPLOAD FILE. LINK YANG BENAR DI BAWAH YA :


1. Download Contoh Cover
     Silahkan Klik, DISINI

REVISI
JUMAT,18/10/2013
TTD
CREATER

Jumat, 04 Oktober 2013

Prodi Ilmu Tanah Kembali Aktif


Prodi Ilmu Tanah Aktif Kembali di Fakultas Pertanian

Program studi (Prodi) Ilmu Tanah yang sempat vakum beberapa tahun terakhir kembali aktif di Unsyiah. Hal tersebut disampaikan oleh Azril Musafir, Dekan Fakultas Pertanian (FP) Unsyiah. “Prodi Ilmu Tanah ini sendiri sudah ada dari dulu dan di gabung dengan jurusan Agroteknologi, ilmu tanah, dan ilmu pertanian hama dan tumbuhan pada tahun 2008,” katanya saat ditemui detak-unsyiah.com, Rabu, (05/06/2013).

Azril menambahkan, pengaktifan kembali Prodi Ilmu Tanah, disebabkan adanya kebutuhan dari masyarakat tentang ilmu tanah di Unsyiah. “Prodi ilmu tanah sendiri di tahun 2013 ini menampung 30 mahasiswa saja,” jelasnya.

Menurutnya, dengan dibukanya prodi Ilmu Tanah dapat membantu mahasiswa untuk mengetahui bagaimana sifat tanah di daerah pedalaman maupun perkotaan. “Bahkan banyak yang memerlukan sarjana ilmu tanah seperti di Dinas Perkebunan, maupun Dinas Pekerjaan Umum.”
Tiap setahun sekali Dekan Pertanian seluruh Indonesia mengadakan rapat tahunan. “Terakhir di Malang, membahas tentang aktifnya kembali jurusan ilmu tanah di Unsyiah,Universitas Andalas, dan universitas di sekitar Sumatera,” tutupnya.

Definisi Ilmu Tanah



Ilmu tanah adalah pengkajian terhadap tanah sebagai sumber daya alam. Dalam ilmu ini dipelajari berbagai aspek tentang tanah, seperti pembentukan, klasifikasi, pemetaan, berbagai karakteristik fisik, kimiawi, biologis, kesuburannya, sekaligus mengenai pemanfaatan dan pengelolaannya. Tanah adalah lapisan yang menyeliputi bumi antara litosfer (batuan yang membentuk kerak bumi) dan atmosfer. Tanah menjadi tempat tumbuh tumbuhan dan mendukung kehidupan hewan dan manusia.

Ilmu tanah dipelajari oleh berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti ilmu-ilmu keteknikan (rekayasa), agronomi/pertanian, kimia, geologi, geografi, ekologi, biologi (termasuk cabang-cabangnya), ilmu sanitasi, arkeologi, dan perencanaan wilayah. Akibat banyaknya pendekatan untuk mengkaji tanah, ilmu tanah bersifat multidisiplin dan memiliki sisi ilmu murni maupun ilmu terapan.

Ilmu tanah dibagi menjadi dua cabang utama: pedologi dan edafologi. Pedologi mempelajari tanah sebagai objek geologi. Edafologi, atau ilmu kesuburan tanah, mempelajari tanah sebagai benda pendukung kehidupan. Keduanya menggunakan alat-alat dan sering kali juga metodologi yang sama dalam mempelajari tanah, sehingga muncul pula disiplin ilmu seperti fisika tanah, kimia tanah, biologi tanah (atau ekologi tanah), serta ilmu konservasi tanah. Karena tanah juga memiliki aspek ketataruangan dan sipil, berkembang pula disiplin seperti mekanika tanah, pemetaan (kartografi), geodesi dan survai tanah, serta pedometrika atau pedostatistika. Penggunaan informatika juga melahirkan beberapa ilmu campuran seperti geomatika.

PROSPEK SARJANA ILMU TANAH


Secara sederhana, posisi ilmu tanah berada pada 2 konsentrasi keilmuan, yaitu termasuk dalam bidang ilmu kebumian (satu rumpun dengan Geologi & Geografi) dan bidang ilmu pertanian. Mata kuliah yang didapat juga terbagi pada dua konsentrasi tersebut. Sehingga seorang sarjana pertanian jurusan ilmu tanah cukup lengkap membekali dirinya dengan kedua konsentrasi tersebut. Maka bidang kerja yang dapat dimasuki juga bersifat lintas bidang, antara lain :1. Bidang Pertanian, meliputi : fisika-biologi-kimia kesuburan tanah, bioteknologi pupuk, pertanian perkotaan

Bidang Geografi, meliputi : sistem informasi lahan (SIG), pengembangan wilayah, ilmu tanah regional
Bidang Lingkungan, meliputi : ekologi, kualitas tanah, analisis tanah-air-tanaman, konservasi tanah-air
Bidang Pertambangan, meliputi : reklamasi lahan tambang
Bidang Geologi, meliputi : agrogeologi, mineralogi tanah
Bidang Agrobisnis, meliputi : manajemen agrobisnis, kewirausahaan
Bidang Keairan, meliputi : agrohidrologi, pengelolaan air, Daerah Aliran Sungai.
Bidang Agraria, meliputi : ilmu ukur tanah dan kartografi, UU pertanahan.

Adapun kompentensi lulusan Jurusan Ilmu Tanah adalah mempunyai keahlian dalam manajemen sumberdaya lahan sbb.:

Evaluasi Sumberdaya Lahan : keahlian tentang proses pembentukan tanah, sifat dan karakter tanah, serta evaluasi lahan untuk pengembangan wilayah, untuk kepentingan pertanian maupun non pertanian.
Kesuburan Tanah : keahlian dalam bidang kesuburan tanah, hara tanaman, teknologi pupuk, dan pengembangan pertanian yang berwawasan lingkungan.
Konservasi Tanah dan Air : keahlian dalam bidang konservasi tanah dan air, lahan kritis, degradasi lahan dan reklamasi lahan bekas penambangan.

Metode pembelajaran di Jurusan ilmu tanah cukup lengkap karena mengkombinasikan pendidikan di dalam ruangan kuliah, praktek di laboratorium, praktek di kebun praktek, dan banyak melakukan pendidikan lapangan (fieldtrip) ke berbagai tempat yang relevan untuk dikaji, seperti : lahan pantai, lahan karst, lahan pegunungan, lahan gambut (rawa pening dan dieng), lahan kritis, dll. Sehingga mereka dituntut untuk selalu sigap pada berbagai kondisi dengan pola manajerial yang bermutu.

Hal ini terbukti dengan bidang pekerjaan para alumni Jurusan Ilmu Tanah yang tersebar di berbagai bidang, seperti : pemerintah daerah (Bappeda, dinas pertanian, dll), perusahaan pertambangan (Unocal, dll.), perkebunan (Sinar Mas, Astra Agro, dll.), wirausaha, perbankan, dll.

Selasa, 24 September 2013

SEJARAH PERKEMBANGAN FOKUSHIMITI


SEJARAH PERKEMBANGAN FOKUSHIMITI

MASA LALU

Ketika gerak materi bumi beserta isinya melakukan proses dialektis maka segala sesuatu yang terlibat didalamnya akan mengalami proses yang serupa. Namun perbedaan paradigma yang mendasari praksis menimbulkan faksi-faksi masyarakat yang kontra-produktif terhadap perubahan.
Berbagai diskursus mengenai tata kehidupan masyarakat tak menemukan satu titik pemikiran tentang penggalangan kemandirian kehidupan. Demikian pula halnya dengan mahasiswa. Sebagaielemen masyarakat yang memiliki kemudahan dalam akses informasi dan ilmu sudah sepatutnya apabila mengembalikan peran dan posisi mahasiswa yang tegas dalam proses perubahan. Tak pelak lagi, kebutuhan akan jaringan kerja yang lebih luas dan tidak terjebak pada primordialisme harus terwujudkan dalam sutu wadah bersama. Suatu wadah yang mampu memfasilitasi dan menjadi pelopor dalam pergerakan mahasiswa pada umumnya dan ruang intelektual yang progressif bagi mahasiswa ilmu tanah
     Berangkat dari pemikiran tersebut, pada tanggal 9 – 13 November 1989 jaringan organisasi mahasiswa ilmu tanah yang ada di Indonesia bertemu di Kaliurang, Yogyakarta. Bertindak sebagai tuan rumah yaitu KMIT – UGM, yang juga memandang arti penting organisasi nasional sebagai alat perjuangan perkembangan keilmuan dan keprofesian. Melalui kegiatan yang bertajuk Pertemuan  dan Seninar Nasional Mahasiswa Ilmu Tanah 1989 berhasil dirumuskan sebuah kesepakatan tentang wadah bersama antar organisasi mahasiswa ilmu tanah se-Indonesia sebagai paying nasional yang mengayomi organisasi tingkat institusi ilmu tanah di bawahnya.
        Pertemuan tersebut dihadiri oleh oleh unsure mahasiswa tanah yang ada di tanah air, diantaranya adalah
  HIMAILTA / UNSYIAH - Aceh
IMILTA / USU - Medan
GMIT / UNAND - Padang
 HMIT / UNJA - Jambi
 HIMITA / UNSRI - Palembang
 GAMATALA / UNILA - Lampung
 HMIT / IPB - Bogor
HIMATAN / UNPAD - Bandung
 HIMATAN / UNSOED - Purwokerto
 KMIT / UGM - Yogyakarta
  PERMAHAMI / UGM - Yogyakarta
 HIMITI / UPN Veteran - Yogyakarta
KMIT / UNS - Surakarta
HMIT / UNIBRAW - Malang
 KAMARUTA / UNUD - Denpasar
HIMAITA / UNMUL - Samarinda
 Kelompok Mahasiswa Peminat Ilmu Tanah FAPERTA UNHALU - Kendari
Kelompok Mahasiswa Peminat Ilmu Tanah FAPERTA UNTAN - Pontianak
Kelompok Mahasiswa Peminat Ilmu Tanah FAPERTA UNIB - Bengkulu


       Selanjutnya pertemuan ini disahkan sebagai Pertemuan Nasional I FOKUSHIMITI dengan anggotanya seperti yang tersebut diatas. Dalam perkembangannya, organisasi mengalami fluktruasi pergerakan yang menuntut anlisa pemikiran tajam dalam membaca kebutuhan organisasi.

     Perkembangan dunia pendidikan mendorong terbentuknya infrastruktur serta suprastruktur yang massif. Perubahan kuantitatif menuju kualitatit terjadi pada organisasi. Seiring bertambahnya anggota Fokushimiti yang dibai<at lewat Pertemuan Nasional dari waktu ke waktu,merupakan rangkaian perjalanan organisasi yang cukup dinamis ketika diiringi oleh dialektika berpikir.

       Urutan Pernas FOKUSHIMITI
        Pernas I di KMIT / UGM Yogyakarta 9-13 November 1989
       Pernas II di HMIT / IPB - Bogor
        Pernas III di HIMITA / UNHAS - Makasar
       Pernas IV di HMIT / IPB - Bogor
      Pernas V di KMIT / UGM -  Yogyakarta
      Pernas VI di HIMATAN / UNPAD - Bandung 31 Okt - 6 Nov 1999
       Pernas VII  di HIMILTA / UNSRI - Palembang  Oktober 2001
       Pernas VIII akan diadakan di KAMAHITA / UNTAN – Pontianak, Oktober – November 2003



       MASA KINI

   Dinamika kehidupan mahasiswa yang cukup cepat dalam perkembangannya mendorong terbukanya ruang improvisasi mahasiswa ilmu tanah. Kebutuhan pangan yang merupakan basis struktur masyarakat mendominasi sector yang ada. Beberapa kerja penguatan dan pengembangan organisasi dalam bentuk ilmiah dan rasional menjadi  prioritas  yang secara intensif dilakukan.
·        Di usianya yang ke – 13, fokushimiti di bawah pimpinan Seretaris Jendral Badan Eksekutif Pusat periode 2001 – 2003 menempatkan konsolidasi – koordinasi sebagai program organisasi dalam mencari solusi alternative terhadap permasalahan organisasi dan realitas sekitar. Hal ini dimaknai sebagai entry point bagi pembangunan infrastruktur yang lebih massif, terdidik dan terpimpin.



     MASA MENDATANG

      Tanah merupakan sumber daya yang menjadi nafas bagi kehidupan di atasnya. Namun persaingan perebutan basis struktur menjadikan tanah sebagai barang knsumsi bagi para pemilik modal. Berbagai program pembangunan membawa dampak berupa berkurangnya ketersediaan lahan bagi pertanian. Alih fungsi lahan untuk areal wisata, perumahan, perkebunan dan industri merubah usunan masyarakat Indonesia dari agraris ke masyarakat industri.
       Sebenarnya ini merupakan scenario liberalisasi system ekonomi Negara oleh kapitalisme global pada Negara-negara dunia ketiga. Melalui lembaga-lembaga keuangan internasional seperti IMF, World Bank, CGI, ADB, WTO, peruasahan TNC dan MNC terus melakukan proses eksploitasi, ekspansi dan akumulasi modal mereka. Agenda neo-liberalisme ekonomi yang diusung Negara-negara dunia pertama (kapitalis) berpengaruh nyata terhadap perkembangan dunia yang cenderung monopolistic.
        Murahnya upah tenaga kerja, kekayaan sumberdaya alam (tanah, air, udara beserta isinya) serta masyarakat yang konsumtif  menjadikan kapitalisme tumbuh subur dan semakin mengakar dalam sendi-sendi kehidupan.
     Persoalan pemenuhan kebutuhan hidup yang manusiawi merupakan agenda nasional yang harus disikapi bersama dalam satu kesatuan pergerakan mahasiswa dan sektoral dalam mewujudkan tatanan kehidupan.
      Sebuah kerja mulia yang didasari oleh sebuah pertanyaan “…bagaimana jika petani tidak memiliki lahan ?”



Sumber : http://www.fokushimiti.s5.com/history.htm

Peta Lokasi Fakultas Pertanian

Inilah peta lokasi Fakultas Pertanian kita yang tercinta :


Visi & Misi Fakultas Pertanian

 

Visi dan Misi

Visi Fakultas Pertanian 
Menjadi pusat pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang unggul  dan terkemuka dalam bidang pertanian di Indonesia pada tahun 2020.

Misi  Fakultas Pertanian 
  1. Menyelenggarakan pendidikan berbasis kompetensi pertanian secara terpadu yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia dan global.
  2. Mengembangkan riset-riset unggulan pertanian yang berpola keilmuan dan teknologi, berorientasi produk, dan berbasis pengabdian.
  3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknolgi pertanian yang tepat guna.
  4. Membentuk sivitas akademika yang profesional dan beretika serta mengembangkan atmosfer akademik yang kondusif, dinamis, dan demokratis.
  5. Meningkatkan mutu manajemen dan sumber daya secara berkesi-nambungan.
  6. Menjalin dan meningkatkan kerjasama kemitraan yang saling menguntungkan di tingkat lokal, nasional, dan internasional.

Tujuan dan Sasaran Fakultas Pertanian 
  1. Menghasilkan sarjana dengan tingkat kompetensi yang tinggi dan berdaya saing, berakhlak mulia, berwawasan luas, dan tanggap terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat sehingga mampu berperan dalam pembangunan bangsa.
  2. Menghasilkan riset-riset unggulan pertanian yang berguna bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian serta bermanfaat bagi masyarakat.
  3. Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian secara terpadu dan tepat guna melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat sehingga memberikan kontribusi yang nyata dalam penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat pengguna.
  4. Menciptakan suasana akademik yang kondusif, dinamis, dan demokratis sehingga sivitas akademika berperilaku ilmiah dan profesional serta menjunjung tinggi kebebasan akademik.
  5. Menyelenggarakan sistem ketatapamongan yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggungjawab, dan adil.
  6. Menerapkan sistem penjaminan mutu secara berkelanjutan untuk kepuasan pemangku kepentingan.
  7. Menjamin keberlanjutan proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat melalui kerjasama saling menguntungkan dengan institusitingkat lokal, nasional, dan internasional yang relevan.

Sasaran dan Strategi Pencapaian 
A.  Sasaran yang Ingin Dicapai 
Mutu Fakultas merupakan cerminan dari totalitas keadaan dan karakteristik masukan, proses, keluaran, hasil, dan dampak, atau layanan/kinerja Fakultasyang diukur berdasarkan sejumlah standar yang ditetapkan (standar mutu). Sasaran yang ingin dicapai FP UNSYIAH merujuk pada standar mutu yang sesuai dengan standar nasional pendidikan (Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan) dan standar akreditasi nasional pendidikan tinggi (BAN-PT) sebagaimana diuraikan sebagai berikut.
  
Pendidikan 
  1. Tercapainya mutu akademik sesuai dengan standar mutu akademik nasional.
  2. Tercapainya kompetensi dosen dan tenaga kependidikan sesuai dengan standar kompetensi nasional SDM perguruan tinggi.
  3. Terciptanya suasana akademik yang kondusif.
  4. Tercapainya jumlah dan mutu prasarana dan sarana sangat mendukung proses pembelajaran.
  5. Tersedianya dana yang cukup untuk penyelenggaraan pendidikan.
  
Penelitian 
  1. Berkembangnya kelompok penelitian (research group) dan pusat kajian.
  2. Meningkatnya kerjasama penelitian dengan institusi terkait dalam dan luar negeri.
  3. Meningkatnya perolehan hibah penelitian kompetitif.
  4. Tersedianya dana yang cukup untuk pengembangan kegiatan penelitian.
  5. Meningkatnya jumlah dan mutu publikasi ilmiah nasional dan internasional.
  
Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) 
  1. Meningkatnya jumlah dan mutu kegiatan PkM.
  2. Meningkatnya keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan PkM yang dilakukan oleh dosen.
  3. Meningkatnya kerjasama PkM dengan institusi terkait dalam dan luar negeri.
  4. Meningkatnya perolehan hibah PkM kompetitif.
  5. Tersedianya dana yang cukup untuk pengembangan kegiatan PkM

B. Strategi pencapaian sasaran 

Strategi pencapaian sasaran dirumuskan berdasarkan analisis kondisi lingkungan internal dan eksternal FP UNSYIAH secara komprehensif, menggunakan metode dan instrumen yang sahih dan andal, sehingga menghasilkan landasan langkah-langkah pelaksanaan dan kinerja yang urut-urutannya sistematis, saling berkontribusi dan berkesinambungan. Strategi dan keberhasilan pelaksanaannya diukur dengan ukuran-ukuran yang mudah dipahami seluruh pemangku kepentingan. Segala dokumen pendukung yang berkaitan dengan sasaran dan strategi pencapaiannya didokumentasikan dengan baik.
Rencana strategis (Renstra) FP UNSYIAH 2009-2014 disusun dengan berpedoman pada visi-misi Fakultas Pertanian serta kebijakan dan standar mutu akademik yang telah ditetapkan. Sistematika penyusunan Renstra juga melibatkan unsur pemangku kepentingan.
Renstra FP UNSYIAH 2009-2014 juga disusun sejalan dengan Renstra UNSYIAH 2007-2012 yang memuat tiga pilar strategi pengembangan UNSYIAH, yaitu: (1) Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan, (2) Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing, dan (3) Penguatan Tata Kelola, Pencitraan Publik dan Akuntabilitas. Strategi pencapaian sasaran FP UNSYIAH selanjutnya dikelompokkan ke dalam aspek mutu RAISE + LEAP (RelevanceAcademic Atmosphere,Institutional ManagementSustainabilityEfficiency and Productivity, Leadership and Commitment, Equity, Accessibility, Partnership),sesuai dengan yang ditetapkan oleh DIKTI.

Sejarah Fakultas Pertanian

 

Sejarah Fakultas Pertanian

Fakultas Pertanian merupakan fakultas kelima di dalam lingkungan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), yang memiliki visi menjadi pusat pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang unggul dan terkemuka dalam bidang pertanian di Indonesia pada tahun 2020.
Misi Fakultas Pertanian Unsyiah adalah: (1) menyelenggarakan pendidikan berbasis kompetensi pertanian secara terpadu yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia dan global, (2) mengembangkan riset-riset unggulan pertanian yang berpola keilmuan dan teknologi, berorientasi produk, dan berbasis pengabdian, (3) menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang pertanian yang tepat guna, (4) membentuk sivitas akademika yang profesional dan beretika serta mengembangkan atmosfir akademik yang kondusif, dinamis dan demokratis, (5) meningkatkan mutu manajemen dan sumber daya secara berkesinambungan, dan (6) menjalin dan meningkatkan kerjasama kemitraan yang saling menguntungkan di tingkat lokal, nasional dan internasional.
Fakultas ini didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP (Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan) nomor 84/1964 tanggal 18 Agustus 1964. Fakultas Pertanian juga dibuka secara resmi oleh menteri PTIP dengan penandatanganan piagam di Darussalam – Banda Aceh, pada hari senin tanggal 16 Nopember 1964.  
Pada awal aktivitasnya, baik aktivitas akademik maupun administrasi, masih menumpang di gedung Fakultas Teknik (yang kemudian menjadi gedung Fakultas Hukum, dan kini menjadi gedung unit-unit kegiatan mahasiswa). Pada tahun 1965, Fakultas Pertanian memperoleh sebuah gedung darurat untuk ruang kuliah, sedangkan gedung administrasi masih menggunakan beberapa ruang KDC (bagian dari gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan lama). Pada tahun 1975, untuk menampung mahasiswa yang jumlahnya semakin meningkat, Fakultas Pertanian diperkenankan memakai beberapa ruangan yang berada di Laboratorium Induk (yang sekarang adalah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) untuk dijadikan ruang kuliah.
Pada tahun 1979, Fakultas Pertanian telah memiliki beberapa gedung sendiri yang digunakan untuk ruang kuliah, ruang administrasi, kantor jurusan dan laboratorium, salah satu bangunannya digunakan untuk perpustakaan. Selain itu dilengkapi pula dengan dua buah rumah kaca dan kebun percobaan. Peresmian gedung-gedung dan fasilitas Fakultas Pertanian dilakukan pada tanggal 31 Desember 1979 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada saat itu, yaitu Dr. Daoed Yosoef. Selanjutnya pada tahun 1999, Fakultas Pertanian kembali mendapatkan seperangkat gedung baru beserta peralatan laboratoriumnya dari OECF (Overseas Economic Cooperation Fund), sebuah lembaga keuangan pemerintah Jepang. Peresmian gedung baru ini dilakukan oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Yuwono Soedarsono. Selain itu Fakultas Pertanian juga dipercayai untuk mengelola 5 stasiun masing-masing organic farm, paddy farm, stasiun Ie Su`um, Bener Meriah, Lamno, serta farm peternakan.
Disamping sarana dan prasarana fisik, Fakultas Pertanian juga memiliki staf pengajar (dosen) dalam berbagai bidang keahlian. Pada awalnya Fakultas Pertanian hanya memiliki sejumlah staf pengajar luar biasa, namun saat ini (2011) Fakultas Pertanian telah memiliki 207 dosen (dengan 12 diantaranya adalah Profesor) lulusan universitas terkemuka di dalam dan di luar negeri, dengan berbagai bidang keahlian. Dari jumlah tersebut terdapat 67 orang dengan tingkat pendidikan S3, 112 orang S2, dan 28 orang S1.
Sebelum tahun 1979,  program pendidikan sarjana di Fakultas Pertanian Unsyiah ditempuh selama 5 tahun. Pada masa itu terdapat 5 tingkat pendidikan atau jenjang, yaitu: Persiapan, Sarjana Muda I, Sarjana Muda II, Sarjana I, dan Sarjana II. Sejak tahun 1979, dengan berpedoman pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 0124/U/1979 tanggal 8 Juni 1979, program pendidikan Sarjana di Fakultas Pertanian Unsyiah dapat ditempuh dalam masa 4 tahun, dengan menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS). Sampai dengan akhir semester genap tahun1984/1985, Fakultas Pertanian Unsyiah membagi masa 4 tahun tersebut kedalam 2 sub jenjang yaitu sub jenjang sarjana muda dengan beban studi 117 SKS dan sub jenjang sarjana dengan tambahan beban studi 34 SKS. Mulai tahun ajaran 1985/1986, sub jenjang sarjana muda dihapuskan, mengingat pada hakekatnya sarjana muda merupakan bagian yang utuh dari program sarjana. Pengalaman menunjukkan bahwa adanya sub jenjang sarjana muda ternyata agak menghambat kelancaran studi mahasiswa. Sehubungan dengan Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi nomor 28/DJ/Kep./1983 tanggal 27 April 1983, mulai tahun ajaran 1985/1986 diterapkan pula kurikulum baru sesuai dengan keputusan tersebut. Pada tahun 1996/1997 kurikulum yang berlaku di Fakultas Pertanian Unsyiah didasarkan kepada SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0411/U/1994 tentang kurikulum yang berlaku secara nasional untuk Program Sarjana Ilmu Pertanian. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang didasarkan pada SK Menteri Pendidikan Nasional nomor 045/U/2002, digunakan oleh Program Studi Agroteknologi pada tahun 2008 (bersamaan dengan pendiriannya) dan tahun 2009 oleh Program Studi Agribisnis, dan segera disusul oleh program studi lainnya.
Jenis dan jumlah jurusan pada Fakultas Pertanian Unsyiah sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 9534/O/1983 terdiri atas 4 jurusan. Jurusan-jurusan tersebut adalah: Budidaya Pertanian, Sosial Ekonomi Pertanian, Hama dan Penyakit Tumbuhan, dan Peternakan. Tiga belas tahun kemudian, sesuai dengan Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan nomor 207/DIKTI/Kep./1996, 4 jurusan di Fakultas Pertanian diubah lagi menjadi 5 program studi, yaitu Agronomi dan Ilmu Tanah (yang tadinya merupakan Jurusan Budidaya Pertanian), Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Sosial Ekonomi Pertanian (Agribisnis), dan Produksi Ternak. Setahun kemudian, berdasarkan Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud nomor 04/Dikti/Kep/1997, Fakultas membuka 2 program studi baru, yaitu Teknologi Hasil Pertanian dan Teknik Pertanian. Pada tahun 2003 Fakultas Pertanian mulai menerima mahasiswa program diploma tiga (D III) yang terdiri atas program studi Manajemen Agribisnis dan Budidaya Peternakan guna memenuhi kebutuhan pasar akan tenaga kerja trampil. Pada tahun 2008, karena adanya perubahan paradigma pendidikan, Program Studi Agronomi, Ilmu Tanah, dan Hama dan Penyakit Tumbuhan di merger membentuk program studi baru, yaitu Agroteknologi. Saat ini Fakultas Pertanian Unsyiah memiliki 5 program studi tingkat sarjana (Agroteknologi, Agribisnis, Peternakan, Teknologi Hasil Pertanian, dan Teknik Pertanian), dan 2 program studi tingkat diploma 3 (Manajemen Agribisnis dan Budidaya Peternakan).
Selain program sarjana dan diploma 3, Fakultas Pertanian juga menyelenggarakan program pascasarjana (S2) di bidang Konservasi Sumber Daya Lahan (KSDL). Saat ini, beberapa bidang lain di tingkat S2 juga sedang dalam proses untuk dibuka.
Struktur organisasi Fakultas Pertanian Unsyiah sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor. 0217/O/1982 terdiri atas: (a) Dekan, (b) Pembantu Dekan, (c) Jurusan/Program Studi, (d) Laboratorium, dan (e) Kelompok Pengajar (peer group). Pada tingkat Fakultas terdapat pula Senat Fakultas yang diketuai oleh dekan. Secara singkat periode pimpinan Fakultas Pertanian Unsyiah sejak pendiriannya hingga kini sebagai berikut:

(1964 – 1965) Drs. Marzuki Nyakman
(1965 – 1967) Drs. A. Madjid Ibrahim
(1968 – 1973) Ir. Ibrahim Ali
(1973 – 1975) Ir. Rasyid Saridin
(1975 – 1979) Ir. Kamarlis Karim, M.S.
(1979 – 1984) M. Nazir, Ph.D.
(1984 – 1991) Dr. Ir. Zainal Abidin Pian, M.S.
(1991 – 1996) Dr. Ir. Abdi A. Wahab, M.Sc.
(1996 – 2003) Ir. M. Jamil Ali, MS.
(2003 – 2007) Ir. Ismayani, M.S.
(2007 – 2012) Prof. Dr. Ir. Sufardi, M.S.
(2012 –        ) Dr. Ir. Agussabti, M.Si