Agenda kali ini yaitu untuk
memotong dan menimbun dari sisa sisa tanaman yang telah diambil dan dikeringkan
sebelumnya. Kegiatan ini dihadiri banyak mahasiswa baik dari Prodi Ilmu Tanah
maupun Prodi lainnya seperti Agroteknologi. Walau disaat itu cuaca sangat terik
tapi hal itu tidak menyurutkan semangat mereka yang mengebu gebu untuk membuat
pupuk kompos ini. Sebelumnya apa itu pupuk kompos ?
Pupuk kompos merupakan sebuah Zat
Pengatur Tumbuh yang bahan dasarnya terbuat dari sisa sisa makhluk hidup dimana
dalam proses pembuatannya juga tanpa bahan kimia sintetis. Menurut crowford
(2003) menyatakan bahwa Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak
lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai
macam mikroba dalam
kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik.
Pembuatan pupuk kompos disebut
pengomposan. Dimana bahan bahan organic yang menjadi bahan baku pupuknya akan
diurai oleh mikroba-mikroba pengurai. Proses pengomposan pun tidak memakan
waktu yang lama, terutama jika dikerjakan dengan penuh kekompakan. Tidak dibutuhkan
keahlian khusus untuk meracik pupuk kompos. Hanya butuh niat dan tekad yang
kuat maka kompos pun dapat diproduksi.
Pupuk kompos memiliki banyak
manfaat di berbagai aspek, diantaranya :
- Aspek Lingkungan :
1.
Mengurangi
polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampah
organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah
2.
Mengurangi
kebutuhan lahan untuk penimbunan
- Aspek bagi tanah/tanaman:
1.
Meningkatkan
kesuburan tanah
2.
Memperbaiki
struktur dan karakteristik tanah
3.
Meningkatkan
kapasitas penyerapan air oleh tanah
4.
Meningkatkan
aktivitas mikroba tanah
5.
Meningkatkan
kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
6.
Menyediakan
hormon dan vitamin bagi tanaman
7.
Menekan
pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
8.
Meningkatkan
retensi/ketersediaan hara di dalam tanah
Oleh
sebab itulah salah satu agenda dari HIMAILTA yaitu membuat pupuk kompos dimana
memiliki dampak yang baik bagi lingkungan dan tanah, juga membantu perekonomian
serta melatih mahasiswa mahasiswi Ilmu Tanah untuk menjadi Entrepreneur di masyarakat nantinya. Sampai saat ini agenda pupuk
kompos terus berjalan dan akan dikembangkan untuk di pasarkan secara
konvensional.
sanat luar biasa, perjuangan mahasiswaa untuk menuju pertanian organik.
BalasHapustrimakasih buat infonya,,
BalasHapussangat bermanfaat mantap,,
Lanjutkan
HapusLanjutkan
Hapus